Malem selesai dampingi training online lanjut ngalong bareng Nad dan Sevi via FBM
Berakhir dengan salam perpisahan, saya pun lanjut makan roti tawar oles ovo.
Seharian
ngga nonton tv, jadilah menikmati roti sambil pilih siaran ulang.
Kebetulan pakai UseeTV, siarannya bisa dilihat hingga H-7. Saya pilih
hitam putih aja. Biasanya banyak pelajaran.
3 tamu wanita yang didatangkan adalah news anchor.
Ketiganya
bercerita pengalamannya. Ada yang disandera saat bertugas di daerah
konflik, ada yang tengah malam dihubungi untuk segera berangkat ke anak
gunung jam 3 pagi. Semua ada resikonya.
Kemudian ada pertanyaan, kalau tau resikonya berhubungan dengan nyawa, kenapa masih mau?
Beragam
jawaban dilontarkan, ada kebanggan ketika kita yang dipilih untuk
meliput, ada adrenalin yang terpacu, senang karena kita mengetahui
berita terlebih dahulu dan ada hal yang kita tahu tapi pemirsa tidak.
Ada yang merasa pekerjaan ini adalah penghargaan meskipun orang lain
tidak merasa demikian.
Nah diakhir acara selalu ada kalimat yang saya tunggu, kali ini yang terlontar adalah
"Work for a cause not applause".
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
Siap-siap akan saya sambungkan dengan Oriflame.
Jika
temen-temen bertanya kepada Leader beneran alias bukan leader poin,
temen-temen juga akan mendengar cerita luar biasa. Harus siap mendengar
realita. Bagaimana setiap peristiwa "turun" selalu diakhiri dengan
proses kebangkitan kembali. Coba tanya kenapa mereka selalu mau bangkit.
Ya karena ada sebab. Sebab yang kita ciptakan.
Misalnya:
Saya mengerjakan Oriflame sebab butuh uang
Saya butuh uang sebab butuh tabungan
Saya butuh nabung sebab untuk jaga2 jika pemasukan utama berhenti.
Cari sebab/alasan personal kenapa mau mengerjakannya.
Sesuatu yang sifatnya personal dan bermakna inilah yang akan menguatkan ketika berproses.
Rintangan jadi terasa kecil jika kita punya alasan yang besar mengapa masih tetap semangat mengerjakannya.
Viency Andika
2B1F3341
0817 526 3072
www.ngejobyuk.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar